Kamis, 21 April 2016

Jenis Mineral Yang Mengandung Unsur Hara Si, Al, Mg, K, Ca, dan Na.

TUGAS AGROGEOLOGI
“Jenis Mineral Yang Mengandung Unsur Hara Si, Al, Fe,Mg,K, Ca,Na











Oleh :

NAMA
: HIKMATUL AMNI
N I M
:C1M 013 076







PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016




BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang,
Di masa lalu, tanah mendapat kesempatan beristirahat untuk memulihkan dan secara alamiah menambah nutrisi mereka sendiri setelah masa penanaman dan panen. Akan tetapi masa kosong tersebut sekarang dipercepat, karena tuntutan kebutuhan pangan yang makin meningkat, sehingga tanah ditekan untuk berproduksi terus-menerus. Tekanan terhadap lahan pertanian ini secara pasti menurunkan kemampuan lahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, karena disamping pemindahan nutrisi-nutrisi dari tanah ke tanaman melalui panen yang berulang, terdapat proses lain termasuk pelarutan, penguapan, serta erosi yang terlalu tinggi, sehingga banyak nutrisi yang ikut menghilang dan tidak mencukupi kebutuhan panen berikutnya.
Untuk memperbaiki nutrisi tanah yang dikeluarkan, diperlukan penambahan nutrisi, yang umumnya dilakukan petani dengan jalan pemupukan, baik dengan pupuk organik (pupuk kandang dan kompos), pupuk buatan, atau beberapa alternatif lain. Pada umumnya petani memilih menggunakan pupuk buatan, karena mereka menganggap pemakaian pupuk buatan paling praktis dan menguntungkan, karena hasilnya dapat dilihat dengan cepat. Akan tetapi para petani jarang dapat menggunakannya sesuai aturan yang berlaku maupun pada saat yang tepat, sehingga tanah lebih cepat menjadi gersang. Pupuk larut air membantu mempercepat penyerapan nutrisi dari tanah ke tanaman, akibatnya disamping lebih cepat kehilangan kandungan nutrisinya, struktur jaringan tanah juga akan rusak.
Sesungguhnya, agar aliran nutrisi baru dapat dipasok secara substansial, selain dengan pupuk organik, para petani dapat juga menggunakan sumber daya agromineral yang ditemukan di sekitar areal pertanian. Beberapa batuan dan mineral yang terbentuk di alam mengandung nutrisi untuk tanaman, terdapat secara terkonsentrasi maupun tersebar, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk alternatif dan/atau memperbaiki struktur tanah. Antara lain batuan fosfat, batuan pembawa potasium, gipsum, dolomit, batugamping, dan beberapa jenis mineral lain termasuk dalam katagori ini
Tidak semua agromineral yang disebutkan diatas terdapat di Indonesia, karena sebagai negara kepulauan busur saltpeter tentu tidak ada, juga endapan garam kompleks pembawa-K. Akan tetapi terdapat beberapa fosfat guano, sedangkan fosfat sedimenter belum pernah ditemukan. Selain itu, batuan pembawa-K ditemukan dalam batuan volkanik, gipsum terdapat dalam jumlah terbatas, sedangkan batugamping dan beberapa batuan lain akan akan dibahas potensinya berikut ini besertapotensinya.

1.2  Tujuan
Untuk mengetahui beberapa jenis batuan atau mineral yang mengandung atau tersusun atas unsur Si, Al, Fe,Mg,K, Ca,Na

1.3  Kegunaan.
Untuk mempermudah kita menginterpretasikan suatu lahan yang mengandung unsur Si, Al, Fe,Mg,K, Ca,Na yang dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.


BAB II. HASIL STUDI PUSTAKA
Tabel Batuan Serta Kandungan Mineral Dan Unsur Hara
No.
Nama
Rumus
Unsur yang diserap tanaman
Warna
Keras
BJ
Kegunaan untuk pertumbuhan tanaman/sifat lain
1         
Straulit
Fe(OH)2.2Al2OSi4

Fe2+,Al2+, Si
Coklat kemerahan, coklat, dan hitam
7 – 7.5
3.7 – 3.8
- untuk mensintesa protein.
- memacu pertumbuhan awal dari sebuah tanaman.
2         
Serpentin
Mg6(Si4O10)(OH)8


Mg, Si,
Hijau, kuning, coklat, dan hitam
3-4.5
2.2 -2.6
- sebagai transfortasi fosfat dalam tanaman.
- sebagai penyusun klorofil
3         
Silimanit
Al2OsiO4 = Al8Si4O16 = Al2O3.SiO2.
Si, Al, Fe,Mg,K, Ca,Na
Putih, coklat, dan hijau
7,5
3.2+
- membantu ppproses metabolisme dalam tanamn
- untuk memacu pertumbuhan meristematis dan berfungsinya ujung-ujung akar tanaman.

Staurolit
Mineral Staurolit ini memiliki sifat fisik diantaranya :
·            Warna                 
: Coklat kemerahan, coklat, dan hitam.
·            Kilap/Luster                   
: Vitreous ke resin untuk kusam.
·            Transparansi                   
: Kristal yang tembus ke buram.
·            Sistem kristal      
: Monoklinik, 2 / m
·            Pembelahan                    
: Satu arah
·            Pecahan/Fraktur conchoidal
: tidak merata untuk
·            Kekerasan                       
: 7-7,5
·            Berat Jenis          
: 3,7-3,8
·            Streak                 
: Putih
·            Mineral Assosiasi           
: Almandine, micas, kyanite dan mineral metamorf lainnya.




.        Serpentin
Serpentin ini memiliki sifat fisik diantaranya :
·           Warna                 
: Hijau zaitun, kuning atau keemasan, coklat, atau hitam.
·           Kilap/Luster          
: Mutiara
·           Transparansi kristal
: Tembus dan massa yang buram.
·           Sistem kristal      
: Umumnya monoklinik.
·           Pembelahan
: varietas crysotile tidak memilikinya, dalam lizardite dan antigorite itu baik dalam satu arah.
·           Pecahan/Fraktur  
: conchoidal di antigorite dan lizardite dan splintery di crysotiles.
·           Kekerasan           
: 3-4,5
·           Berat Jenis          
: 2,2-2,6
·           Streak                  
: Putih
·           Mineral Asosoasi
: Kromit, olivin, garnet, kalsit, biotit dan bedak.
·           Karakteristik lain
: halus saat disentuh dan serat sangat fleksibel.
                                                   
.        Silimanit
Silimanit memiliki sifat fisik diantaranya :
·         Warna                  
: Putih, coklat dan hijau.
·         Luster                   
: Halus ketika berserat atau vitreous sebaliknya.
·         Transparansi Kristal
: Transparan.
·         Sistem kristal       
: Ortorombik; 2/m2/m2/m
·         Pembelahan
: Baik dalam satu arah memanjang.
·         Fraktur                 
: Splintery.
·         Kekerasan              
: 7,5
·         Berat Jenis           
: Sekitar 3,2 + (di atas rata-rata)
·         Streak                   
: Putih.
·         Mineral Asosiasi  
: Garnet, biotit, feldspars, kuarsa, kyanite dan andalusite.
·         Karakteristik lain
: serat yang rapuh membedakan mereka dari mineral asbes.


BAB III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN.
Silimanit
Silimanit memiliki rumus kimia Al2OsiO4 = Al8Si4O16 = Al2O3.SiO2., merupakan mineral silikat yang termasuk subclass nesosillicates. Silimanit merupakan polymorph dari andalusit dan kyanit. Silimanit merupakan mineral resmi negara Delaware. Silimanit merupakan salah satu mineral yang sering ditemukan pada batuan metamorf karena silimanit ini salah satu indeks pada batuan metamorf. Silimanit ini memiliki derajat metamorfosa yang tergolong tinggi karena terbentuk pada tekanan yang tinggi. Silimanit juga dapat bertahan terhadap deformasi yang kuat atau termasuk stress mineral.

.      Serpentin
Serpentin ini termasuk mineral silikat yang termasuk subclass phyllosilicates. Serpentin memiliki rumus kimia Mg6(Si4O10)(OH)8. Serpentine sebenarnya adalah nama yang umum diterapkan pada beberapa anggota kelompok polimorfik. Mineral ini memiliki dasarnya kimia yang sama tetapi struktur yang berbeda.
Serpentin ini biasa ditemukan pada batuan metamorf seperti gneiss ataupun sekis. Serpentin ini merupakan salah satu mineral indeks dari batuan metamorf. Serpentin ini terbentuk karena proses metamorfik yang dipengaruhi oleh faktor suhu dan tekanan. Serpentin ini memiliki kegunaan sebagai aplikasi industri, termasuk pelapis rem dan kain tahan api dan sebagai batu hias.

Staurolit
Staurolit ini merupakan salah satu mineral silikat dan termasuk subclass nesosillicates.Straurolit memiliki rumus kimia Fe(OH)2.2Al2OSi4. Mineral Staurolit ini merupakan mineral yang sering dijumpai pada batuan metamorf. Staurolit ini sering digunakan sebagai indicator menentukan derajat metamorfosa bagi para ahli geologi. Staurolit memiliki ciri khas yaitu bentuknya yang menyerupai salib Staurolit ini sering ditemukan pada batuan metamorf, Staurolit ini terbentuk oleh pengaruh dominan dari tekanan yang sangat besar, dan biasa ditemukan pada batuan yang mengalami deformasi yang kuat atau termasuk dalam mineral stress.
Staurolit ini termasuk mineral yang memiliki derajat meramorfosa yang tinggi sehingga Staurolit ini dijadikan sebagai indicator derajat metamorfosa suatu batuan. Staurolit ini memiliki kegunaan sebagai indicator derajat metamorfosa dan specimen mineral.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Batuan adalah suatu massa mineral yang dapat terdiri atas satu jenis mineral atau lebih.
2.      Mineral adalah adalah suatu bahan atau unsur kimia, atau gabungan beberapa unsur kimia  sebagai hasil proses alam, bersifat homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu.
-          Mineral Silimanit merupakan salah satu mineral yang sering ditemukan pada batuan metamorf karena silimanit ini salah satu indeks pada batuan metamorf.
-          Serpentin ini merupakan salah satu mineral indeks dari batuan metamorf.
-          Staurolit ini merupakan salah satu mineral silikat dan termasuk subclass nesosillicates dan merupakan mineral yang sering dijumpai pada batuan metamorf.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.galleries.com/Actinolite (diakses pada tanggal 18 April 2016,, pukul 23.16)
http://www.galleries.com/Andalusite (diakses pada tanggal 17 April 2016,)
http://www.galleries.com/Chlorite (diakses pada tanggal 19 April 2016,)
http://www.galleries.com/Cordierite (diakses pada tanggal 17 April 2016,)
http://www.galleries.com/Kyanite (diakses pada tanggal 18 April 2016,)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar